Bukalapak Mengumumkan Hasil Keuangan Kuartal Keempat/Tahun Penuh 2023
Apr 21, 2024 - 02:22
- Pertumbuhan pendapatan sebesar 23% menjadi Rp4.438 miliar pada FY23 – panduan tercapai
- Penyesuaian EBITDA sebesar -Rp475 miliar untuk FY23 – panduan tercapai
- Pendapatan inti (laba bersih yang dilaporkan tidak termasuk keuntungan/kerugian dari Inv, FX, goodwill, dan item yang tidak berulang) menghasilkan keuntungan di FY23 sebesar Rp42 miliar
- Pendapatan inti (laba bersih yang dilaporkan tidak termasuk keuntungan/kerugian pada Inv, FX, goodwill, dan item yang tidak berulang) naik 85% pada basis Q/Q di 4Q23 menjadi Rp116 miliar
- Margin kontribusi meningkat menjadi Rp532 miliar (FY23), dari Rp31 miliar (FY22)
- Margin kontribusi Mitra berubah positif untuk pertama kalinya pada 4Q23
JAKARTA, 23 Maret 2024 - “Rekor kinerja kami pada tahun 2023 memungkinkan kami hampir mencapai target impas EBITDA triwulanan yang disesuaikan dalam tiga bulan terakhir tahun 2023. Kami semakin percaya diri dalam mencapai tujuan utama kami untuk menghasilkan keuntungan setiap triwulan dalam waktu dekat, setelah membukukan peningkatan EBITDA yang disesuaikan selama delapan triwulan berturut-turut”, kata Teddy Oetomo, Presiden Bukalapak.
“Kami memiliki platform pertumbuhan yang kuat dengan peluang yang ada dalam bisnis Mitra, gaming, dan e-retailing kami. Kami fokus untuk menangkap peluang pertumbuhan ini, meningkatkan keberlanjutan pendapatan kami, dan menargetkan keuntungan yang besar pada tahun 2024.”
“Hasil yang kami peroleh merupakan bukti bagaimana kami tetap fokus pada tahun 2023. Pendapatan inti – yang dihitung sebagai laba bersih yang dilaporkan tidak termasuk keuntungan/kerugian investasi, FX, goodwill dan item non-recurring – berjumlah Rp42 miliar, yang jauh melampaui angka Rp2. kerugian sebesar 3 triliun tahun lalu. Basis permodalan, rasio permodalan, dan neraca Bukalapak tetap sangat kuat dengan Rp19,3tn dalam bentuk tunai, setara kas, dan investasi likuid”.
Pendapatan dilaporkan tumbuh sebesar 23% dengan divisi pasar menghasilkan pertumbuhan luar biasa sebesar 47% sepanjang tahun, terutama didukung oleh kesuksesan yang berkelanjutan dalam bidang gaming. Mitra Bukalapak terus menghasilkan pertumbuhan yang solid; Pendapatan Mitra pada 4Q23 meningkat 14% YoY menjadi Rp597 miliar dan pada tahun keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (“FY23”) meningkat sebesar 11% menjadi Rp2.195 miliar dari tahun lalu. Pertumbuhan divisi Online to Offline (O2O) kami didorong oleh peningkatan bauran produk kami dan penawaran layanan yang lebih luas kepada Mitras. 70% dari TPV Perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia, dimana Perusahaan terus mengalami pertumbuhan yang kuat dalam penetrasi semua perdagangan dan tren digitalisasi di kalangan toko ritel mikro offline. Bisnis O2O mewakili 54% pendapatan grup pada kuartal keempat.
Margin kontribusi keseluruhan Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor setelah biaya S&M, meningkat dari Rp31 miliar pada FY22 menjadi Rp532 miliar pada FY23. Margin kontribusi O2O sebagai persentase TPV tumbuh sebesar 29bps dari -0,25% pada 4Q22 dan menghasilkan angka positif pertama pada kuartal terakhir tahun 2023.
Ekonomi makro yang solid dan kepercayaan konsumen yang kuat telah memberi kita momentum positif untuk memulai tahun 2024. Kami memperkirakan pendapatan akan meningkat antara 15-20% menjadi setidaknya Rp5.104 miliar dan EBITDA yang disesuaikan akan lebih baik dari Rp200 miliar pada FY24.
Mendasari empat divisi (Mitra, game, ritel O2O, dan layanan keuangan), sangatlah penting bagi kami untuk memberikan nilai terbaik atas uang dan layanan bagi pelanggan kami. Kami terus berinvestasi dan berinovasi dalam proposisi nilai konsumen kami, dengan pilihan yang lebih baik, pengalaman pengguna dalam aplikasi yang sangat baik, dan opsi pengiriman yang berkualitas.
Penting bagi kita untuk terus menjaga disiplin biaya yang baik. Terdapat peningkatan nyata dalam belanja G&A pada kuartal keempat yang turun 52% dari tahun ke tahun menjadi Rp324 miliar, sementara total belanja G&A untuk setahun penuh 2023 meningkat 47% menjadi Rp1,349 miliar. Berinvestasi pada teknologi merupakan komponen kunci dalam mendorong efisiensi biaya. Digitalisasi tersebut memungkinkan kami untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi waktu eksekusi
Selain peningkatan efisiensi berkelanjutan yang dipadukan dengan angka pertumbuhan yang solid, Bukalapak juga memiliki posisi permodalan yang kuat dengan kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp19,3 triliun yang mencakup obligasi pemerintah dan reksa dana per 31 Desember 2023.
Source : Link
Stock Details : Link
Stock Chart : Link
Tagged :
BUKA